Home » Wudhu » Sunnah-Sunnah dalam Wudhu

Sunnah-Sunnah dalam Wudhu

Silahkan melihat semua artikel wawanislam disini


Sunnah-Sunnah dalam Wudhu

Sunnah-Sunnah dalam Wudhu

a. Mengucapkan Bismillah “Dengan menyebut Nama Allah.”1

b. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali.2

c. Mendahulukan madhmadhah (berkumur-kumur) dan istinsyaq3 sebelum membasuh muka.

d. Setelah istinsyaq lalu istintsar dengan telapak tangan kiri.

Berdasarkan hadits:

“…. Lalu Nabi mencuci kedua telapak tangan tiga kali kemudian berkumur-kumur dan instinsyaq, lalu istintsar, lalu membasuh wajahnya tiga kali….” (Muttafaq ‘alaih).4

e. Bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur dan istinsyaq kecuali bagi yang sedang berpuasa. Berdasarkan hadits:

“…. Bersungguh-sungguhlah dalam berkumur-kumur dan istinsyaq, kecuali kalau kamu sedang berpuasa.”(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa-I, dan Ibnu Majah)5

Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur adalah menggerakkan air ke seluruh bagian mulut. Sedangkan makna bersungguh-sungguh dalam istinsyaq adalah menghirup air sampai ke rongga hidung paling dalam.

f. Menyatukan antara berkumur-kumur dan istinsyaq dengan sekali cidukan tangan kanan, tanpa pemisahan keduanya

Berdasarkan hadits:

“Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memasukkan tangannya (ke dalam bejana), lalu ia berkumur dan ber-istinsyaq dari satu cidukan telapak tangan.” (Muttafaq ‘alaih)6

g. Bersiwak

Waktu pelaksanaannya adalah ketika akan berkumur-kumur. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Kalaulah tidak khawatir akan memberatkan ummatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu’!”(HR. Ahmad dan an-Nasa-i).7

h. Menyela-nyela jenggot yang lebat ketika membasuh muka

Berdasarkan hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyela-nyela jenggotnya.” (HR. at-Tirmidzi)8

i. Mengusap kepala

Cara mengusap kepala yaitu memulai dari bagian depan kepala kemudia menggerakkan kedua tangan hingga ke belakang (tengkuk) lalu mengembalikan ke tempat semula.

Adapun yang wajib adalah membasuh seluruh bagian kepala dengan cara apapun juga. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu ‘alahi wasallam:

“… Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengusap kepalanya, lalu menjalankan kedua tangannya ke belakang dan mengembalikannya.. “ (Muttafaq ‘alaih)9
Sunnah-Sunnah dalam Wudhu kaki
j. Menyela-nyela jari-jari kedua tangan dan kaki

Berdasarkan hadits:

“Sempurnakanlah wudhu dan basuhlah sela-sela jari-jemari…” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Ibnu Majah)10

k. At-Tayammun (memulai dari sebelah kanan)

At-Tayammun dalam wudhu’ artinya mendahulukan membasuh tangan dan kaki yang sebelah kanan kemudian yang kiri. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyukai untuk mendahulukan yang kanan ketika memakai sandalnya, menyisir, bersuci, dan dalam semua urusannya.” (Muttafaq ‘alaih)11

l. Menambah bilangan basuhan dari sekali menjadi tiga kali

Tambahan ini berlaku dalam membasuh muka, kedua tangan dan kedua kaki.

m. Mengucapkan dua kalimat syahadat setelah selesai dari wudhu’

“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.”

Manfaatnya disebutkan dalam sebuah riwayat:”… Niscaya akan dibukakakn baginya delapan pintu Surga, dan ia bisa masuk dari pintu mana saja yang ia sukai. (HR. Muslim)12

n. Berwudhu’ di rumah

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang berwudhu’ di rumahnya, kemudian berjalan ke masjid untuk melaksanakan salah satu kewajiban dari Allah (shalat), maka langkah kaki yang satu menghapuskan dosa dan langkah kaki yang lain mengangkat derajat.” (HR. Muslim)13

o. Ad-Dalk

Yaitu, menggosokkan telapak tangan pada anggota wudhu’ bersama air atau setelahnya.

p. Berhemat dalam menggunakan air

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berwudhu’ dengan satu mud.14 (Muttafaq ‘alaih)15

q. Melewati batasan yang diwajibkan dalam membasuh empat anggota wudhu’ (kedua tangan dan kedua kaki)

Dalam sebuah riwayat disebutkan: “…. Ketika Abu Hurairah radhiyallahu anhu berwudhu’, ia membasuh tangan hingga mengenai bagian lengan atasnya, dan membasuh kakinya sampai betis. Kemudian ia berkata: ‘Demikian aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berwudhu’.”(HR. Muslim)16

r. Shalat dua rakaat setelah wudhu’

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa berwudhu’ seperti wudhu’ ku ini, kemudian ia mengerjakan shalat dua rakaat yang pada keduanya ia tidak berbicara dengan dirinya sendiri, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).17

Pada riwayat Muslim, ada tambahan pada hadits ‘Uqbah bin ‘Amir, yaitu: “… Melainkan pasti ia mendapatkan Surga.”

s. Menyempurnakan wudhu’

Yaitu, memberikan hak kepada setiap anggota wudhu’ dengan membasuhnya secara sempurna dan menyeluruh.

Seorang Muslim dalam kesehariannya berwudhu’ berkali-kali, paling tidak lima kali. Bahkan terkadang lebih dari lima kali ketika dia hendak melakukan shalat-shalat sunnat, seperti shalat Dhuha atau shalat Lail (malam). Jika setiap kali berwudhu seorang Muslim mengamalkan sunnah-sunnah tersebut, tentu ia akan mendapatkan pahala yang sangat banyak.

Faedah mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam berwudhu’
Hal tersebut tercantum pada sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa berwudhu’, lalu ia sempurnakan wudhu’nya, niscaya akan keluar dosa-dosanya dari tubuhnya, sampai keluar (dosa-dosa tersebut) dari bawah kuku-kuku jarinya.” (HR. Muslim)18.

Dan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa di Antara kalian berwudhu’ kemudian membaguskan wudhu’nya lalu ia bangkit untuk shalat dua rakaat dengan hati yang khusyu’ dan wajah yang khudu’ (tunduk), maka pasti ia akan mendapat Surga, dan dosa-dosanya diampuni.” (HR. Muslim)19

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya derajat yang didapatkan oleh orang yang menyempurnakan wudhu’nya adalah ia mampu berjuang membela dirinya dari kejahatan syaitan dan menghilangkannya dari dirinya, serta menjaga dirinya agar tidak diganggu oleh syaitan walau hanya sekejap mata pun. Dia selamat dari syaitan dengan perjuangannya (untuk melakukan sunnah-sunnah wudhu’) dan ia mendapatkan kelapangan hati”.
Title : Sunnah-Sunnah dalam Wudhu
Link: Wawan Islam
Notes: If you want copy my article, please link to us and press Ctrl + D to bookmark

New Article :

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong beri komentar yang baik dan sopan