Home » Doa » Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 3

Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 3

Silahkan melihat semua artikel wawanislam disini


Wawanislam - Melanjutkan Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap bagian kedua, silahkan dibaca



cara+berdoa+islam

Hal yang berkaitan dengan mimpi:

“ Apabila seseorang bermimpi sesuatu yang ia sukai maka janganlah menceritakannya hal itu kecuali kepada orang yang disukainya, tapi apabila ia bermimpi sesuatu yang ia benci maka hehdaklah dia meludah ke sebelah kiri tiga kali, maka minta perlindunganlah kepada Allah SWT dari syetan sebanyak tiga kali, lalu hendaklah mengganti posisi tidurnya, dan janganlah menceritakannya kepada seorang pun karena mimpi itu tidak membahayakannya. kemudian hendaklah dia bangkit dan shalat”. (HR. Bukhari Muslim)

Dzikir orang yang mengalami kesulitan dalam perkaranya:


اللّهُمَ لاَ سَهَلَ إِلاَ مَا جَعَلتُهُ سَهْلاً ، وَأنْتَ تَجْعَلُ الحَزَنَ سَهْلاً إِذَا شِئْتَ


“ Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali apa-apa yang Engkau jadikan itu mudah, dan Engkau menjadikan kesedihan itu kemudahan sesuai dengan kehendak-Mu”. (HR. Ibnu Hibban)


Ketika menimpa suatu kesulitan beliau membaca:


لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ


“ Tidak ada sembahan melainkan Allah yang Mahaagung dan Maha Pemurah, tidak ada sembahan melainkan Allah Tuhan ‘arasy yang agung, tidak ada sembahan melainkan Allah Tuhan arasy yang mulia”. (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas)


Apabila takut kepada suatu golongan beliau membaca:


اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ


“ Ya Allah sesungguhnya kami menjadikanmu di atas dada mereka dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka”. (HR. Abu Daud dan An-Nasai dari Abi Musa)


Ketika suatu perkara mengalahkannya beliau membaca:


حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ


“ Cukuplah bagi kami Allah dan sebaik-baiknya tempat berserah”. (HR. Bukhari)


Ketika terjadi amarah beliau berdoa:


أَعُوْذَ بِا للهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَجِيْمِ


“ Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”. (HR. Bukhari Muslim dari Sulaiman bin Shardi)


Maka berwudhulah dan duduk jika dalam keadaan berdiri, dan jika dalam keadaan duduk maka berbaringlah.


Apabila tertimpa sesuatu yang tidak ia inginkan, maka ucapkanlah:


قَدَرَ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلََ

“ Allah telah menakdirkannya dan dia berbuat apa yang dia kehendaki”. (HR. Muslim dari Abi Hurairah)


اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

“ Ya Allah selamatkanlah aku dari musibahku ini, dan gantilah yang lebih baik darinya”. (HR. Muslim dari Ummu Salamah).


Apabila mengalmi rasa sakit di tubuhnya: letakanlah tangannya di tempat dia merasakan sakit , dan ucapkanlah: “Bismillah” (dengan nama Allah) sebanyak 3kali, dan ucapkanlah:

أَعُوْذَ بِِاللهِ وَقُدْرَتُهُ مِنْ شَرِ مَا أَجِدُ وَ أُحَاذِ رُ ِ

” Aku berlindung kepada Allah dengan kekuasaannya dari kejahatan yang aku dapati dan aku waspadai ” sebanyak 7 kali. (HR. Muslim dari Utsman bin Abi Ash).


Doa untuk menyembuhkan orang sakit, Usaplah dengan tangan kanannya sambil berdoa:


اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا


“ Ya Allah Tuhan sekalian manusia hilangkanlah segala penyakit, sembuhkanlah, hanya Engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, sembuh yang tidak dihinggapi penyakit lagi” . (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah). Kemudian diteruskan dengan membaca Al-fatihah.

Ketika menjenguk orang sakit, ucapkanlah:

لاَ بَأْسَ طَهُوْرُ اِنْ شَاءَ اللهِ

“ Tidak apa-apa semoga penyakit ini menjadi pembersih dari dosa-dosa insya Allah”. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas) mohonkanlah kepada-Nya sebanyak tujuh kali:

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

“ aku memohon kepada Allah yang Mahabesar, Tuhan yang mempunyai ‘arasy yang besar, semoga Allah menyembuhkanmu”. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

Ketika mendatangi (orang yang akan mati), Ajarkanlah dia dengan kalimat yang lembut: “La ilha illa Allah” (tidak ada sembahan melainkan Allah), lalu memejamkan matanya sambil berdoa:

اللّهُمَ اغْفِرْ لِفُلاَنِ ، وَارْفَعْ دَرَاجَتَهُ فِي المَهْدِيِيْنَ ، وَ اخْلَفْهُ فِي عُقْبِهِ فِي الغَا بِرِيْنَ ، وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ يَا رَبَ العَالَمِيْنَ ، وَأفْسَحْ فِي قَبْرِهِ وَنُوْرَ لَهُ فِيْهِ

“ Ya Allah ampunilah si fulan, angkatlah derajatnya ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk, gantikanlah sikasaannya dengan pahala kebaikan dimasa hidupnya, ampunilah kami dan dia wahai Tuhan sekalian alam, luaskanlah kuburannya, dan terangilah dia di dalamnya”. (HR. Muslim dari Ummu Salamah).


Ta’ziyah (berbela sungkawa) kepada seorang Muslim dengan mengucapkan:

اِنَ اللهَ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَي وَكُلَ شَيْئً عِنْدَهُ بِأَجْلِ مُسَمَى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ

“ Sesungguhnya kepunyaan Allahlah segala apa yang Dia ambil dan Dia berikan, dan segala sesuatu yang ada di sisi-Nya memiliki waktu yang terbatas, maka bersabarlah dan bermuhasabahlah kalian”. (HR. Bukhari Muslim dari Usamah bin Zaid)


Doa ketika berziarah kubur, mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أََهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ

“ Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian wahai penghuni perkampungan orang-orang mukmin dan muslim, dan sesungguhnya kami pun akan menyusul kalian jika Allah SWT berhendak, kami memohon kepada Allah kebaikan bagi kami dan kalian”. (HR. Muslim dari Buraidah)


Doa ketika angin berhembus, mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِِهِ

“ Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang terkandung di dalamnya dan kebaikan apa yang Engkau utus bersamanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang terkandung di dalamnya dan kejelekan apa yang Engkau lepaskan bersamanya”. (HR. Muslim dari Aisyah)


Doa ketika terjadi gerhana Matahari atau Bulan, mengucapkan:

فَادْعُوْ اللهَ وَكَبَرُوا وَصَلُوْا وَتَصَدَقُوْا

“ Maka berdoalah kalian kepada Allah SWT, bertakbirlah, shalatlah dan bersedekahlah kalian”. (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah)


Doa ketika ada yang bersin, mengucapkan:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Apabila salah seroang diantara kalian bersin maka ucapkanlah: “segala puji bagi Allah, maka jawablah oleh teman disampingnya dengan ucapan semoga Allah memberikan kasih sayang kepadamu, dan dijawab lagi oleh orang yang bersin tadi dengan ucapan semoga Allah memberikan petunjuk dan kebaikan dengan kesungguhan kita”. (HR. Bukhari dari Abi Hurairah)

Doa diantara Ruknul Yamani dan Hajar Aswad:

Rasulullah saw. pernah berdoa ketika berada diantara ruknul yamani dan hajar aswad:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (HR. Abu Daud dan Ahmad)


Dzikir ketika berdiri di atas bukit Shafâ dan Marwah:


Berkata Jabir r.a. ia berkata tentang sifat haji Nabi saw. yaitu ketika sudah dekat bukit Shafâ beliau membaca:

“ Sesungguhnya Shafâ dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar-syiar Allah”. (Al-Baqarah [2]: 158).


(“ Mulailah sesuai dengan apa yang Allah mulakan dengannya”), maka beliau mula dengan bukit shafâ lalu beliau menaikinya, sehingga tatkala beliau melihat Baitullah beliau menghadap kiblat, lalu mengesakan Allah dan bertakbir sambil mengucapkan: “ Tidak ada sembahan melainkan Allah yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaannyalah kerajaan dan pujian dan dia berkuasa atas segala sesuatu, tidak ada sembahan melainkan Allah yang Esa yang menepati janjinya, menolong hambanya, mengalahkan kelompok musuh dengan kekuasaan-Nya”. Kemudian beliau berdoa diantara itu, berdoa seperti doa diatas sebanyak tiga kali. Dan beliau melakukan hal itu juga ketika di atas bukit Marwah. (HR. Muslim)


Ketika di Masyari Haram, berkata Jabir r.a.: “ Sesungguhnya Nabi saw. menunggangi qusha sehingga ketika sampai di masyaril haram beliau menghadap kiblat, lalu beliau berdoa kepada-Nya, bertakbir, bertahlil, dan mengesakannya. Beliau terus berdiri sampai Matahari tenggelam, dan beliau pulang sebelum terbit Matahari. (HR. Muslim)


Doa ketika melempar jumrah disertai dengan jumlah (bilangan) setiap batu:


Rasulullah saw. bertakbir setiap melemparkan batu ketika jumrah yang tiga, kemudian beliau maju kedepan, berdiri menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangannya dan berdoa setelah jumrah yang pertama dan yang kedua. Adapun ketika jumrah aqabah beliau bertakbir setiap melemparkan batu kemudian pulang dan tidak berdiri disana. (HR. Bukhari)

Takbir ketika melewati Hajar Aswad:

Nabi Muhammad saw. thawaf di Baitullah dengan menunggangi unta, setiap kali melewati hajar aswad beliau berisyarat kepada-Nya dengan sesuatu dan bertakbir. (HR. Bukhari)


Dzikir haji yang dilakukan berulang-ulang, dari mulai ihram sampai berakhir:


لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ


” aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu”. (HR. Bukhari Muslim). Bacaan ini diucapkan dalam haji dan umrah.


Yang diucapkan muslim ketika saudaranya memujinya, Rasulullah saw bersabda:


إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لَا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ فُلَانًا وَاللَّهُ حَسِيبُهُ وَلَا أُزَكِّي عَلَى اللَّهِ أَحَدًا أَحْسِبُهُ إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ كَذَا وَكَذَا


“ Keharusan apabila salah seorang diantara kalian memuji saudaranya hendaklah dia mengatakan: aku menilai si fulan dan Allah yang menilainya dan aku tidak mensucikan seseorang melebihi kepada Allah, aku menilainya – jika dia mengetahui hal itu- seperti ini dan seperti ini”. (HR. Muslim 4/2296)


Doa untuk mengalahkan musuh:


اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ


“ Ya Allah yang menurunkan Al-Quran dan yang maha cepat perhitungannya, kalahkanlah golongan-golongan itu, kalahkanlah mereka dan goncangkanlah mereka”. (HR. Muslim)


Yang diucapkan ketika takut kepada satu kaum:


اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ


“ Ya Allah tutupilah akan pandangan mereka dariku sesuai dengan kehendakmu”. (HR. Muslim)


Ketika merasa diri ketakutan:


لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ : “ Tidak ada sembahan melainkan Allah”. (HR. Bukhari Muslim)


Ketika menyembelih binatang ternak:


بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَرٌ، اللّهُمَ مِنْكَ وَلَكَ اللّهُمَ تَقَبَلْ مِنِي


“ Dengan nama Allah, Dialah Allah yang Mahabesar. Ya Allah kepadamulah dan untukmulah kami menyembah, Ya Allah terimalah amal perbuatan kami’. (HR. Muslim dan Baihaqi)


Dzikir orang yang memelihara dirinya dari dajjal:


مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ


“ Barangsiapa yang menjaga sepuluh ayat dari permulaan surat al-kahfi dia terjaga dari dajjal”. (HR. Muslim)


Dan memohon perlindunganlah kepada Allah SWT dari cobaannya setelah tasyahud akhir dari setiap shalat.


Doa bagi orang yang memberikan hartanya kepada kalian:


بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَ مَالِكَ


“ Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu”. (HR. Bukhari)


Doa melihat orang yang sedang ditimpa musibah:


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا


“ Segala puji bagi Allah yang telah menjagaku dari apa-apa yang kamu alami dari ujian-Nya, dan melebihkanku atas kebanyakan dari ciptaannya”. (HR. At-Tirmidzi)


Doa bagi orang yang mengatakan aku mencintaimu karena Allah:


أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِي فِيهِ


“ Aku mencintaimu karena Engkau mencintaiku karena Allah”. (HR. Abu Daud)


Doa bagi orang yang meminjamkan uang ketika orang lain membutuhkan:


بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَ مَالِكَ ، اِنَمَا جَزَاءُ السَلَفَ الحَمْدُ وَ الأَدَاءُ


“ Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu, tiada lain balasan yang terdahulu adalah pujian dan pemenuhan (pelunasan)”. (HR. Ibnu Majah)


Doa melunasi hutang:


اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ


“ Ya Allah cukupkanlah aku dengan perkara-perkara yang Engkau halalkan dari perkara-perkara yang telah Engkau haramkan, dan cukupkanlah kepemilikanku atas karunia-Mu dan bukan dari selain-Mu”. (HR. At-Tirmidzi)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ


“ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, dari kelemahan dan rasa malas, dari kekikiran dan ketakutan, dan dari terbelit hutang dan ejekan orang”. (HR. Bukhari)


Doa rasa takut terjerumus kedalam perbuatan syirik:


اللّهُمَ إِنِي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَشْرَكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمَهُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمَهُ


“ Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu pada apa-apa yang tidak aku ketahui”. (HR. Imam Ahmad)


Doa ketidaksukaan dari perbuatan ramalan orang:


اللّهُمَ لاَ طَيْرَ إِلاَ طَيْرُكَ ، وَلاَ خَيْرَ إِلاَ خَيْرُكَ ، وَلاَ اِلَهَ غَيْرُكَ


“ Ya Allah tiada ramalan melainkan ramalan-Mu, dan tidak ada kebaikan melainkan kebaikanmu, dan tidak ada sembahan selain Engkau”. (HR. Imam Ahmad)



Doa yang diucapkan orang yang sedang sakaratul maut:


اللّهُمَ اغْفِرْلِي وَ ارْحَمْنِي وَ اَلْحِقْنِي بِالرَفِيْقِ الأَعْلََي


“ Ya Allah ampunilah aku dan kasihanilah aku dan pertemukanlah aku dengan yang Maha penyayang dan Maha tinggi“. (HR. Bukhari Muslim)


Dari Aisyah r.a. ia berkata: “ Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. mulai memasukan kedua tangannya ke dalam ai,r kemudian mengusapkan kewajahnya sambil mengucapkan:


لاََ اِلَهَ اِلَا اللهِ ، اِنَ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتِ


“ Tidak ada sembahan melainkan Allah, sesungguhnya seseorang yang akan meninggal didahului dengan sakaratul maut”. (HR. Bukhari)


Mengajarkan orang yang sedang menjemput ajalnya:


مَنْ كَانَ اَخِرُ كَلاَمِهِ لاَََ اِلَهَ اِلَا اللهِ دَخَلَ الجَنَةُ


“ Barang siapa yang di akhir ajalnya keluar ucapan “la ilaha ill Allah” dari lidahnya, pasti dia akan masuk surga”. (HR. Abu Daud)


Dzikir orang yang terkena musibah:


إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ عَلَيَّ بِخَيْرٍ مِنْهَا


“ Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali, Ya Allah selamatkanlah aku dari musibah ini dan gantilah untukku dengan yang lebih baik”. (HR. Muslim)


Doa Memejamkan mata orang yang meninggal:


اللّهُمَ اغْفِرْ لِفُلاَنِ ، وَارْفَعْ دَرَاجَتَهُ فِي المَهْدِيِيْنَ ، وَ اخْلَفْهُ فِي عُقْبِهِ فِي الغَا بِرِيْنَ ، وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ يَا رَبَ العَالَمِيْنَ ، وَأفْسَحْ فِي قَبْرِهِ وَنُوْرَ لَهُ فِيْهِ


“ Ya Allah ampunilah si fulan, angkatlah derajatnya dalam golongan orang-orang yang mendapat hidayah, gantikanlah dia dengan genenerasi berikutnya, dan ampunilah kami serta dia wahai Allah sekalian alam, lapangkanlah kuburnya, dan terangilah tempatnya dalam kubur”. (HR. Muslim)


Doa untuk mayit ketika menyalatinya:


اللّهُمَ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهً بِالمَاءِ وَ الثَلْجِ وَ البَرَدِ وَنَقَهُ مِنْ الخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَنَسِ وَ اَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَاِرِه و َأهَلْاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوِْجِهِ وَ أَدْخِلْهُ الجَنَةُ وَ أَعِذُه ُمِنْ عَذَابِ القَبْرِ


“ Ya Allah ampunilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah tempatnya, basuhlah ia dengan air es dan embun, bersihkanlah dari dosa-dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran, gantikan bagi-Nya rumah yang lebih baik dari rumahnya dan keluarga yang lebih baik dari keluarganya di dunia, suami (istri) yang lebih baik dari suaminya (istri) di dunia, masukan dia ke dalam surga, hindarkanlah dia dari siksa kubur dan siksa neraka”. (HR. Muslim)


اللّهُمَ اغْفِرْلِحَيْنَا وَ مَيِتِنَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا ، وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا ، وَ ذَكَرِنَا وَ أَنْثَانَا ، اللّهُمَ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَا فَأَحْيَهُ عَلَي الاِسْلاَمِ. وَمَنْ تَوَفَيْتُهُ مِنَا فَتَوَفَهُ عَلَي الاِيْمَانِ ، اللّهُمَ لاَ تُحْرِمْنًا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلُنَا بَعْدَهُ.


“ Ya Allah ampunilah bagi orang yang masih hidup dan yang mati, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan, yang hadir dan yang tidak hadir. Ya Allah, siapa yang hidup dari kami hidupkan ia dalam Islam, dan siapa yang kau matikan, matikan ia dalam iman. Ya Allah, janganlah engkau menahan kami dari pahalanya, dan menyesatkan kami setelahnya”. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)


Dzikir memasukan mayit ke dalam kubur:


بِسْمِ اللهِ وَعَلَي سُنَةَ رَسُوْلِ اللهِ


“ Dengan nama Allah dan atas sunnah Rasulullah saw.”. (HR. Abu Daud)


Dzikir-dzikir kegundahan dan kesedihan:


اللّهُمَ إِنِي عَبْدُكَ اِبْنُ عَبْدِكَ اِبْنُ أُمَتِكَ ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ ، مَاضِ فِي حُكْمِكَ ، عَدْلُ فِي قَضَاؤكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِ اِسْمُ هُوَ لَكَ ، سُمِيَتْ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتُهُ فِي كِتَابِكَ ، أَوْ عَلَمْتُهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوْ اِسْتَأْثَرَتْ بِهِ فِي عِْلمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنُ رَبِيْعَ قَلْبِي ، وَنُوْرُ صَدْرِِي ، وَجَلاَءُ حَزَنِي ، وَذَهَابُ هَمِي . اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ


“ Ya Allah sesungguhnya aku adalah hambamu dan putra hambamu dan putra umatmu, ubun-ubunku ada dalam genggamanmu, urusan lalu ada dalam putusan-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama yang Engkau namai dirimu dengannya, atau Engkau menurunkannya dalam kitabmu atau Engkau mengajarkannnya kepada salah seorang diantara ciptaan-Mu, atau engkau Maha berkuasa dalam hal pengetahuan gaib, Engkau menjadikan al-quran bagaikan bersemi dalam hatiku, cahaya didadaku, penerang kesedihanku, dan penghilang kegundahanku. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, kelemahan dan rasa malas, kekikiran dan ketakutan, terbelit hutang dan ejekan orang”. (HR. Imam Ahmad)


Apabila seorang hamba tertimpa sesuatu musibah yang tidak ia inginkan, maka ucapkanlah:


قَدَرَ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلََ


“ Allah telah mentakdirkannya dan sesungguhnya Dia berbuat atas apa yang ia kehendaki”.


Sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits:


الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ


“ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah dan dalam segala perbuatan itu lebih kebaikan daripada mukmin yang lemah. Dan carilah segala apa yang bermanfaat untukmu, serta minta tolonglah kepada Allah SWT. Dan janganlah kamu merasa tidak berdaya jika sesuatu menimpamu, atau kamu mengatakan kalaulah aku berbuat ini dan itu pasti tidak akan terjadi. Akan tetapi katakanlah, “ Allah telah menakdirkannya dan sesungguhnya Dia berbuat atas apa yang Dia kehendaki”. Maka sesungguhnya kalimat lau akan membuka peluang masuknya setan (mengganggu)”. (HR. Muslim)




Sebagaimana dalam hadits yang lain:


اِنَ اللهَ تَعَالَي يَلُوْمُ عَلَي العِجْزِ، وَلَكِنْ عَلَيْكَ بِالكَيْسِ ، فَاءِذَا غَلَبَكَ أَمْرُ فَقُلْ : حَسْبِيَ اللهُ وَ نِعْمَ الوَكِيْلُ


“ Sesungguhnya Allah SWT mencela kemalasan, dan sebaliknya jadilah kamu seorang yang rajin, maka apabila suatu perkara mengalahkanmu, katakanlah: “ cukuplah bagi kami Allah sebaik-baiknya tempat berserah”. (HR. Abu Daud)


Dzikir-dzikir orang ragu dalam keimanannya:


: يَسْتَعِيُْذُ بِاللهِ“Hendaklah dia berlindung kepada Allah SWT” (HR. Bukhari)


: يَنْتَهِي عَمَا شَكَ فِِيْهِ“Dia berhenti dari hal yang dia ragukan padanya”. (HR. Muslim)


Kemudian ucapkanlah: aku beriman kepada Allah dan rasulnya, dan membaca firman Allah SWT:


uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎg»©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îLìÎ=tæ ÇÌÈ


“ Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”. (Al-Hadid [57]: 3)


Doa memohon perlindungan dari syetan:


أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ اَلتِي لاَ يُجَاوِزُهُنَ بِرَ وَلاَ فَاجِرِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنْ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ


“ Aku berlindung dengan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang Maha sempurna, yang tidak melebihi batas antara kebaikan dan keburukan dari kejahatan apa yang telah Dia ciptakan, dari kejahatan apa-apa yang turun dan naik ke langit, dari kejahatan apa-apa yang tumbuh dan keluar dari bumi, dari kejahatan ujian malam dan siang, dan dari kejahatan setiap yang berjalan kecuali dia berjalan membawa kebaikan wahai Allah”. (HR. Ahmad)


Yang diucapkan orang yang takut pandangan kedua matanya menjadi musibah bagi orang lain, tercantum dalam sebuah hadts:


إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ وَأَخِيْهِ اَوْ مَالِهِ مَا يُعَجَبُهُ فَلْيَدَعْ بِالبَرَكَةِ فَإِنَ العَيْنَ حَقُ


“ Apabila salah seorang di antara kalian melihat dalam dirinya, dan dalam diri saudaranya atau hartanya dari sesuatu yang mengagumkannya, maka berdoalah kepada Allah SWT memohon keberkahannya, karena sesungguhnya mata itu punya hak”. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Malik)


Yang dilakukan dan dikatakan orang yang melakukan dosa besar atau kecil, Rasulullah saw. bersabda:


مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ


“ Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa lalu ia membaguskan bersucinya dan bangkit untuk shalat kemudiqan memohon ampunan kepada Allah kecuali Allah akan mengampuni dosanya”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)


Dzikir orang yang menerima suatu urusan yang mengembirakannya atau membencinya:


Apabila Rasulullah saw. menerima urusan yang menggembirakannya beliau mengucapkan:


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ


“ Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatnya sempurnalah amal sholeh”. Dan apabila beliau menerima urusan yang dibenci beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan”. (HR. Hakim)


Doa yang diucapkan ketika melihat sesuatu yang mengagumkan dan mengembirakan: “ Subhana Allah, Allahu Akbar”. (Mahasuci Allah, Allah Mahabesar).


Doa yang dilakukan ketika menerima urusan yang menggembirakan:


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَتَاهُ أَمْرٌ يَسُرُّهُ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شُكْرًا لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى


“ Bahwasannya Nabi Muhamad saw. apabila menerima urusan yang memudahkannya atau menggembirakannya beliau melakukan sujud dari kesyukuran kepada Allah SWT “. (HR. Ahlus-sunnah kecuali An-Nasai)
Title : Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 3
Link: Wawan Islam
Notes: If you want copy my article, please link to us and press Ctrl + D to bookmark

New Article :

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong beri komentar yang baik dan sopan