Home » Doa » Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 2

Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 2

Silahkan melihat semua artikel wawanislam disini


Wawanislam - Melanjutkan Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap bagian pertama, silahkan dibaca


cara+berdoa+islam

Dzikir-dzikir ketika shalat:

Beliau bertakbir takbiratul ihram kemudian berdoa dengan doa pembuka:


اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

“ Ya Allah jauhkanlah antara aku dan antara kealahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat, Ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, Ya Allah cucilah dosaku dengan air, salju, dan embun”. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Hurairah)


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ                                                              

“ Maha suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu, dan maha berkah nama-Mu, dan maha tinggi kemuliaan-Mu, dan tidak ada sembahan kecuali Engkau”. (HR. Ashabus-sunan yang empat dan Ibnu Majah)


وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

“ Aku hadapkan diriku kehadirat Tuhan yang telah menjadikan tujuh lapis langit dan bumi, aku berpegang teguh dalam agama Islam dan bukanlah aku teramasuk golongan orang musyrik. Sesungguhnya shalat aku, ibadah aku, hidup dan mati aku, bagi Allah Tuhan yang memiliki sekalian alam, tiada sekutu bagi-Nya dan yang demikian itu aku diperintah, dan aku ini dari golongan orang muslim, Ya Allah Engkaulah raja tidak ada sembahan melainkan Engkau, Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu, aku sering mendzolimi diriku dan aku mengakui akan dosaku, ampunilah dosa-dosaku seluruhnya karena tidak ada yang bisa mengampuni dosaku melainkan Engkau, tunjukanlah aku kepada sebaik-baiknya akhlak karena tidak ada yang bisa menunjukiku kepada-Nya selain Engkau, dan jauhkanlah aku dari sejelek-jeleknya akhlak karena tidak ada yang bisa menjauhkanku darinya selain Engkau, aku memenuhi panggilan-Mu, kebahagiaan dan kebaikan seluruhnya bersumber dari genggaman-Mu, sedangkan kejelekan bersumber dari diriku bukan dari-Mu, aku memohon ampunan kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”. (HR. Muslim)


اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنْ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“ Ya Allah Engkau adalah Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Engkau pencipta langit-langit dan bumi, Engkau mengetahui yang ghaib dan yang tersembunyi Engkau menghukumi diantara hamba-hamba-Mu dari apa yang mereka perselisihkan, dengan izin-Mu berikanlah aku petunjuk pada hal yang aku berselisih di dalamnya dari kebenaran, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus”. (HR. Muslim)


Apabila Nabi Muhammad saw. hendak bangun untuk melakukan shalat tahajud beliau berdoa:


اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

“ Ya Allah bagi-Mulah segala pujian Engkau adalah cahaya langi-langit dan bumi dan yang ada di dalamnya, bagi-Mulah segala pujian Engkau yang menegakan langit-langit dan bumi beserta yang ada di dalamnya, dan bagi-Mulah segala pujian Engkau maha benar, janji, firman, dan pertemuan dengan-Mu adalah kebenaran, pertemuan-Mu sebuah kebenaran, Surga, Neraka dan Hari Kiamat semuanya adalah kebenaran. Ya Allah hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, kepada-Mu lah aku bertawakal, kepada-Mu aku percaya sepenuh hati, kepada-Mu aku bertaubat, kepada-Mu lah aku menyerahkan perkara dan putusanku. Ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang nampak dan yang tersembunyi, Engkau adalah sembahanku dan tidak ada sembahan melainkan Engkau”. (HR. Bukhari Muslim)


Dzikir sujud tilawah: dibaca oleh imam dan makmum, atau ketika shalat sendiri dan bagi yang membaca ayat sajdah hendaklah dia mengucapkan:


سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ                                        

“ Aku sujudkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakanku, membentukku, memberikan pendengaran dan penglihatan Maha berkah Allah dengan sebaik-baik penciptaan”. (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Al-Hakim disahkan oleh Imam Ad-Dahaby)


اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُد                                                         

“ Ya Allah catatlah sujudku ini sebagai ganjaran disisi-Mu, dan dengan sujud ini hilangkanlah bebanku, dan jadikanlah ia sebagai tabunganku di sisi-Mu, dan terimalah ia dariku sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Daud”. (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim disahkan oleh Imam Ad-Dahaby)

Kemudian membaca Al-Fatihah dan satu surat atau lebih jika dia menjadi imam atau shalat sendiri, tapi jika ia makmum maka cukuplah baginya membaca Al-fatihah saja di setiap rakaatnya. begitu juga dengan imam dan munfarid ia membaca Al-fatihah hanya pada rakaat tiga dan empat.


Dzikir-dzikir ketika ruku’:


سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ : “ Mahasuci Tuhanku dan Mahabesar”. (HR. Muslim dari Hudzaifah)


اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

” Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memujimu, Ya Allah ampunilah aku”. (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah)


سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ                                                                              

“Mah suci Engkau pemilik kekuasaan, kerajaan, kemuliaan, dan keagungan”. (HR. Abu Daud dan An-Nasai dari Auf bin Malik)


اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَمُخِّي وَعَظْمي وَعَصَبِي                              

” Ya Allah kepada-Mulah aku ruku’, dan kepada-Mu lah aku percaya sepenuhnya, kepada-Mulah aku berserah diri, pendengaran, penglihatan, ubun-ubun, urat saraf, dan tidak ketinggalan kedua kakiku tunduk kepada-Mu”. (HR. Muslim)


Ketika bangkit dari ruku’, beliau mengucapkan:


سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ : “ mudah-mudahan Allah mendengar pujian orang yang memujinya“. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Hurairah)


رَبَّنََا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلُ الثَئَاءِ وَ المَجْدُ وَ كُلْنَا لَكَ عَبْدُ، اللّهُمَ لآَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

” Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu Wahai Tuhan kami bagi-Mulah segala pujian pujian yang banyak, pujian yang suci yang penuh barakah di dalamnya, wahai Tuhanku bagi-Mulah segala pujian yang memenuhi langit-langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya, dan yang memenuhi segala sesuatu yang Engkau kehendaki dari setelahnya dengan memberikan sanjungan dan kemuliaan dan kami semua adalah hamba-Mu. Ya Allah, tidak ada yang menghalangi segala apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan segala yang Engkau larang, dan tidak bermanfaat kepada orang yang kaya dari sisi Engkau segala kekayaannya”. (HR. Muslim dari Abi Said dan Ibnu Abbas)


Dzikir-dzikir sujud, beliau mengucapkan:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْليَ  : “ Mahasuci Tuhanku dan Mah tinggi”. (HR. Muslim dari Hudzaifah)


اللّهُمَ اغْفِرْلِي ذَنْبِي كُلِهِ ، دِقَهُ وَجِلَهُ ، وَ أَوَلُهُ وَ أَخِرُهُ ، وُعَلاَنِيَتُهُ وَسَرُهُ                                                     

” Ya Allah ampunilah dosaku seluruhnya, baik dosa kecil ataupun dosa besar, yang pertama dan yang terakhir, yang nampak dan yang tersembunyi”. (HR. Bukhari)


اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ                                                                       

“ Maha suci Engkau Ya Allah wahai Tuhanku dengan memuji-Mu ampunilah dosaku. Yang Maha suci Tuhan malaikat dan ruh, maha suci Engkau pemilik kekuasaan, kerajaan, kemuliaan, dan keagungan. Ya Allah hanya kepada-Mu lah aku bersujud, dan kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu daku berserah diri, aku sujudkan wajahku kepada yang telah menciptakannya dan membentuknya, memberikan pendengarannya dan penglihatannya maha berkah Allah seindah-indahnya pencipta”. (HR. Muslim) Dilakukan seperti dalam ruku’


Diantara dua sujud, beliau mengucapkan :


رَبِ اغْفِرْلِي رَبِ اغْفِرْلِي                                                                                                               

“ Wahai Tuhanku ampunilah aku wahai Tuhanku ampunilah aku”. (HR. Abu Daud dan Shahih Ibnu Majah)



اللّهُمَ اغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَاجْبُرْنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي وِارْفَعْنِي                                                       

“ Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, tunjukilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku, berilah kesehatan kepadaku, berilah rizkiku, dan angkatlah derajatku”. (HR. Ashabus-sunan kecuali An-Nasai dan At-Tirmidzi)


Dalam tasyahud, beliau mengucapkan:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

“ Segala kehormatan, ibadah, dan segala yang baik-baik itu semua kepunyaan Allah, mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas Engkau wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahnya. Mudah-mudahan kesejahteraan itu dicurahkan pula atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusannya”. (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud)

Shalawat kepada Nabi setelah tasyahud akhir:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“ Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad, istri-istri dan keturunannya sebagaimana telah Engkau curahkan rahmat-Mu kepada keluarga Ibrahim, dan berkahilah Muhammad istri-istri dan keturunan beliau sebagaimana Engkau telah berkahi keluarga ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Mahamulia”. (HR. Bukhari)

Setelah selesai tasyahud sebelum salam, beliau mengucapkan:

اللّهُمَ اِنِي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَالِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَ المَمَاتِ ، وَأَعُوْذُ بٍكَ مِنَ المَأْثََمِ وَ الَمغْرَمِ                                                                                                        

“ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-masih ad-dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari ujian kehidupan dan cobaan kematian, dan aku berlindung kepada-Mu dari kesalahan dan kerugian”. (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah)

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“ Ya Allah sesungguhnya aku sering mendzolimi diriku dzolim yang banyak, dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau, maka ampunilah aku dengan pengampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang”. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Bakar)

اللّهُمَ أغْفِرْلِي مَا قَدَمَتْ وَمَا أَخَرَتْ وَمَا أَسْرَرَتْ وَمَا أَعْلَنَتْ وَمَا أَسْرَفَتْ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِي أَنْتَ المُقَدَمُ وَ أَنْتَ المُؤَخَرُ لَآاِلَهَ اِلَا أَنْتَ   


“ Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang akan datang dan yang telah lalu, yang nampak dan yang tersembunyi, dan dari sifat berlebih-lebihanku, dan apa yang lebih Engkau ketahui dari padaku Engkau adalah yang pertama dan yang terakhir, tidak ada Tuhan melainkan Engkau”. (HR. Muslim)




اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ                                                                                  

“ Ya Allah tolonglah aku agar selalu ingat kepada-Mu dan bersyukur kepada-Mu, dan ibadah yang sempurna kepada-Mu”. (HR. Abu Daud dan An-Nasai)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا يَعْنِي فِتْنَةَ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bakhil dan ketakutan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan, dan aku berlindung kepada-Mu dari ujian dunia dan siksa kubur”. (HR. Bukhari)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّار                                                                                          ِ

“ Ya Allah aku memohon surga-Mu, dan aku berlindung dari neraka-Mu”. (HR. Abu Daud)


اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

“ Ya Allah dengan pengetahuan-Mu akan hal gaib, dan kekuasaan-Mu kepada ciptaan-Mu hidupkanlah aku lebih lama jika kehidupan itu baik untuku, dan matikanlah aku jika menurutmu kebaikan itu lebih baik untuku, Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari rasa takut yang tampak dan tersembunyi , dan aku memohon kepada-Mu kalimat kebenaran dalam keadaan ridho dan marah, dan aku memohon kepada-Mu tujuan dalam keadaan kaya dan fakir, dan aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tidak habisnya, dan ketentraman yang tidak terputus, dan aku memohon kepada-Mu keridhaan setelah ada putusan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dihidupkan kembali setelah mati, dan aku memohon kepada-Mu kelezatan melihat-Mu, dan kerinduan untuk bertemu dengan-Mu tanpa bahaya yang memadharatkan, dan tanpa fitnah yang menyesatkan, Ya Allah hiasilah kami dengan perhiasan keimanan, dan jadikanlah kami sebagai pemberi petunjuk bagi orang-orang yang mengharapkan petunjuk-Mu”. (HR. An-Nasai dan Amhad)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ                                                                                                                                     

“ Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu wahia Allah yang Esa tempat bergantung, yang tidak berputra dan tidak diputrakan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengannya untuk mengampuni dosa-dosaku sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (HR. An-Nasai dan Ahmad)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ يَا بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّار                                                                                                

“ Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, karena sesungguhnya kepunyaanmu lah segala pujian tidak ada sembahan melainkan Engkau yang Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya yang maha pemberi kebaikan wahai pencipta langit dan bumi wahai yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan  wahai yang maha hidup yang maha kekal sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga-Mu dan berlindung dari neraka-Mu”. (HR. Ibnu Majah)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا          

“ Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu karena sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkaulah Allah tidak ada sembahan melainkan Engkau yang Esa tempat bergantung yang tidak berputra dan tidak diputrakan dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengannya”. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)


Dzikir-dzikir setelah shalat:

أَْستَغْفِرُ اللهِ   : “ Astaghfirullah “ (aku memohon ampun kepada Allah) (3x)

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

“ Ya Allah Engkau maha sejahtera dan darimu lah kesejahteraan itu, Engkau maha berkah wahai pemilik keluhuran dan kemuliaan”. (HR. Muslim dari Sauban)

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ                                                                                   

“ Ya Allah tolonglah aku agar selalu ingat kepada-Mu dan bersyukur kepada-Mu dan ibadah yang sempurna”. (HR. Abu Daud dan Nasai dari Muadz bin Jabal)


لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ أَهْلَ النِّعْمَةِ وَالْفَضْلِ وَالثَّنَاءِ الْحَسَنِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“ Tidak ada sembahan melainkan Allah yang Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Mu lah semua kerajaan dan pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu, tidak ada daya dan kekuatan melainkan pertolongannya, tidak ada sembahan melainkan Allah, dan kami tidak beribadah melainkan kepada-Nya, miliknya lah keni’matan dan keutamaan dan bagi-Nyalah sanjungan yang baik tidak ada sembahan melainkan Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang kafir benci”. (HR. Muslim)



Beliau membaca surat-surat pendek:

(“ katakanlah Dialah Allah yang satu”),” katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh”, “ katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia”. Satu kali setiap selesai shalat. Dan barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallah (maha suci Allah) (33x), Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) (33x) dan Allahu akbar (Allah maha besar) (33x) kemudian dia mengucapkan: “ Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah kekuasaan, segala pujian dan dia berkuasa atas segala sesuatu, maka diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di laut”. (menyempurnakan seratus). (HR. Muslim dari Abi Hurairah), dan membaca ayat kursi setiap selesai shalat.


Dzikir pagi dan sore

Dzikir pagi: dimulai dari setelah shalat subuh sampai terbit matahari

Dzikir sore: dimulai ketika matahari condong ke barat sampai terbenamnya matahari, dan dzikir-dzikir yang paling shahih adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِذَا أَمْسَيْتُمْ فَقُولُوا اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

     ” Ya Allah karena-Mu kami masuk pagi dan sore hari, karena-Mu kami hidup dan mati dan kepada-Mu lah kami kembali”. Dan apabila masuk sore hari ucapkanlah: “Ya Allah karena-mu kami masuk sore dan pagi hari, karena-Mu kami hidup dan mati, dan kepada-Mu lah kami kembali”.

Barang siapa yang berdzikir ketika pagi dan sore:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

“ Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya sebanyak seratus kali tidak akan ada seorang pun di hari kiamat yang membawa lebih dari apa yang ia bawa kecuali seseorang yang mengatakan seperti yang ia katakan atau lebih”. (HR. Muslim dari Abi Hurairah)

كَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ قَالَ أُرَاهُ قَالَ فِيهِنَّ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ وَإِذَا أَصْبَحَ قَالَ ذَلِكَ أَيْضًا

” Keadaan Nabi Muhamad saw. apabila masuk sore hari beliau berdoa: kami telah memasuki sore hari dan kondisi sore hari adalah kekuasaan-Nya, segala puji bagi Allah, tidak ada sembahan melainkan Allah yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaanlah kerajaan dan pujian, dan dia berkuasa atas segala hal, wahai Tuhanku aku memohon kebaikan di hari ini dan hari setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan hari ini dan hari setelahnya, wahai Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas dan buruknya prilaku, wahai Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka dan siksa kubur”. (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud), dan ketika pagi hari mengucapkan seperti ini juga.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“ Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sembahan melainkan Engkau, Engkau adalah penciptaku dan aku adalah hambamu, aku menetapi atas perjanjian padamu semampuku aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku perbuat. Aku mengakuimu dengan nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku karena itu ampunilah aku, sebab tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau, barang siapa yang mengucapkannya pada sore hari lalu dia mati malam harinya maka ia masuk surga, dan barangsiapa yang mengucapkannya pagi hari lalu dia mati pada hari tiu maka ia masuk surga”. (HR. Bukhari)

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِه                                                                                                     ِ

“ Ya Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nampak, pencipta langit dan bumi Tuhan dan raja segala sesuatu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku berlindung dari kejahatan diriku, dan kejahatan setan dan sekutunya“. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

“ Ya Allah aku memohon kepada-Mu maaf dan kesehatan di deunia dan akhirat, dan aku memohon kepada-Mu maaf dan kesehatan dalam agama dan duniaku, keluarga dan hartaku, Ya Allah tutuplah dan amankanlah auratku, Ya Allah jagalah aku dari depan dan belakangku, dari kanan dan kiriku, dan dari atasku dan aku berlindung dengan keagunganmu akan tipu daya dari bawahku”.

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَامَاتِ مِنْ شَرِ مَا خَلَقَ                                                                                         

“ Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang Maha sempurna dari kejahatan apa yang dia ciptakan” (3x)

Doa shalat istikharah

Rasulullah saw. bersabda:

إِذَا هَمَّ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَ يَسَرَهُ لِي ثُمَ بَارَكَ لِي فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي  فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ.

“ Apabila salah seorang diantara kalian bimbang dengan satu urusan maka hendaklah shalat dua rakaat kemudian berdo’alah: “Ya Allah dengan ilmu-Mu aku memohon kebaikan, dengan kekuasaan-Mu aku memohon tempat terbaik dan aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu yang besar, maka sesungguhnya Engkau maha kuasa sedangkan aku tidak mempunyai kekuasaan, Engkau maha mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, Engkau maha mengetahui yang ghaib, Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwasanya perkara ini baik untukku dalam agama, kehidupan, dan akibat dari urusanku, maka tetapkanlah dan mudahkanlah perkara tersebut untukku, kemudian berkahilah aku padanya. Kemudian jika Engkau mengetahui bahwa perkara itu jelek untukku dalam agama, kehidupan, dan akibat dari urusanku, maka jauhkanlah perkara itu dariku dan jauhkanlah diriku darinya, dan tetapkanlah untukku kebaikan dimana saja kemudian ridhailah aku karenanya”. Doa ini boleh dibaca ketika sujud atau sebelum salam, akan tetapi lebih utama dibaca setelah salam.

Orang yang ingin melakukan shalat Istiharah berlaku jika setelah ada pilihan, yaitu dengan mengambil ketentuan dari sebab-sebab pelakasaan akan dipilihnya tersebut, jika hatinya merasa tentram dan urusannya dimudahkan maka perkara itu baik untuknya. Dan jika sebaliknya maka urusan itu jelek untuknya, dan tidak disyaratkan orang yang istikharah bermimpi untuk mengetahui baik dan tidaknya suatu perkara.

Dzikir orang yang mengalami keraguan dalam shalat dan bacaannya:

Dari Utsman r.a. dia berkata, aku berkata, “ Wahai Rasulullah sesungguhnya setan telah menghalangi antara aku, shalat dan bacaanku dia mencampuradukannya kepadaku, maka Rasulullah saw. bersabda: “ Itulah setan yang digelari dengan sebutan khanzab, maka jika engkau merasakan kehadirannya, berlindunglah kepada Allah SWT lalu palingkanlah wajahmu kearah kiri tiga kali”. (HR. Muslim)


Dzikir-dzikir Salam

Apabila seorang Muslim bertemu dengan Muslim lainnya ucapkanlah salam sambil berkata: “Semoga keselamatan selalu menyertaimu”, maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan, maka jika dia mengucapkan: “Semoga keselamatan dan kasih sayang Allah selalu menyertaimu”, Ia akan mendapatkan dua puluh kebaikan, dan jika dia mengucapkan: “Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan Allah selalu menyertaimu” dia akan mendapatkan tiga puluh kebaikan. Dan seorang Muslim tersebut menjawab salam saudaranya sambil mengatakan: “Dan semoga keselamatan, kasih sayang, dan berkah Allah SWT selalu tercurah kepadamu juga”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

وَ يُسَلِمَ الصَغِيْرُ عَلَي الكَبِيْرِ ، وَ المَارُ عَلَي القَاعِدِ ، وَ الرَاكِبُ عَليَ المَاشِي ، وَ القَلِيْلُ عَلَي الكَثِيْرِ                    

“ Dan hendaklah yang kecil mengucapkan salam kepada yang besar, yang lewat kepada yang duduk, yang berkendaraan kepada yang berjalan, yang sedikit kepada yang banyak”. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Hurairah)

Dan janganlah kamu masuk (bertamu) kepada satu kaum sampai dia memohon izin terlebih dahulu: “ Memohon izin tiga kali (salam), jika diizinkan maka boleh bagimu masuk, akan tetapi jika tidak maka pulanglah”. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Said Al-Khudri)

Dzikir-dzikir makan:

Hendaklah yang sedang shaum mengucapkan doa ketika berbuka:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتُ الْعُرُوقَ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ                                                                

“ Telah hilanglah rasa haus yang menjadikan basahnya tenggorokanku, dan tetaplah ganjaran dari Allah SWT  jika Dia  menghendaki-Nya”. (HR. Abu Daud dari Ibnu Umar)

Apabila dekat dengan makanan Rasulullah saw. tidak pernah mencela makanan sama sekali, yaitu apabila beliau menyukai makanan maka beliau memakannya, akan tetapi jika beliau tidak menyukainya beliau meninggalkannya. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Umar bin Abi Salamah:

مَا عَابَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ كَانَ إِذَا اشْتَهَى شَيْئًا أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

Rasulullah saw. bersabda:

يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

“ Wahai anak muda, bacalah bismillah sebelum kau makan dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah makanan yang dekat denganmu”.

Beliau bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِي لَمْ يُذْكَرْ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ                                                                        

“ Sesungguhnya syetan mengagap halal makanan yang tidak disebut nama Allah padanya”. (HR. Muslim dari Hudzaifah)

Apabila lupa membaca bismillah sebelum makan, maka ucapkanlah:

بِسْمِ اللهِ أَوَلُهُ وَ اَخِرُهُ                                                                                                                   

“ Dengan menyebut nama Allah diawal dan akhirnya”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Aisyah)

Apabila selesai makan beliau berdoa:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ                                                             

“ Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merezekikannya padaku tanpa daya dan upaya dariku”. (HR. Ashabus-sunan kecuali An-Nasai)

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ غَيْرَ مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبُّنَا

“ Segala puji hanya milik Allah dengan pujian yang banyak, suci, penuh barakah di dalamnya serta yang tidak ada tandingannya, juga tidak ada yang lebih kaya dari pada-Nya Dialah Tuhan kami”. (HR. Bukhari)

Apabila makan bersama orang banyak, maka berdoalah:

اللّهُمَ أَطْعَمَ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسَقَ مَنْ سَقَانِي                                                                                          

“ Ya Allah berilah makanan kepada orang yang telah memberikan aku makanan dan berilah minuman kepada orang yang telah memberikan aku minum”. (HR. Muslim dari Miqdad)

Ucapan selamat untuk dua pasangan yang telah menikah:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

“ Semoga Allah memberkahimu dalam kebaikan dan kesulitan serta semoga Dia mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abi Hurairah)

Dan apabila menikahi seorang perempuan hendaklah memegang ubun-ubunnya, ketika malam pertama sambil berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ                                                               

“ Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya dan kebaikan dari apa-apa yang Engkau sampaikan padanya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, kejelekan yang ada di dalamnya dan kejahatan yang Engkau sampaikan padanya”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dari Amr bin Syu’aib)

Doa ketika akan bersetubuh:

اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا                                                                                   

“ Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau telah rezekikan kepada kami”. (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas)

Doa untuk melindungi anak-anak dari gangguan setan:

Rasulullah saw. berdoa untuk Hasan dan Husain:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ          

“ Aku memohon do’a perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan makhluk yang mematikan, dan dari setiap mata yang jahat”. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Doa supaya rumah terhindar dari gangguan setan, yaitu membaca surat Al-Baqarah. Sebagaimana terdapat dalam hadits:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“ Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surat Al-baqarah”. (HR. Muslim)

Dzikir-dzikir tidur:

Rasulullah saw. bersabda: “ Jika engkau bermaksud tidur maka hendaklah berwudhu seperti berwudhu untuk shalat”, kemudian mengibaskan tempat tidurnya dengan ujung bajunya sebanyak tiga kali, lalu membaringkan posisi badan kearah kanan. Dan berdoalah:

بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَاغْفِرْ لَهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“ Dengan nama-Mu wahai Tuhanku aku letakan punggungku dan karena-Mu aku mengangkatnya, jika Engkau menahan diriku maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga jiwa hamba-hambamu yang shaleh”. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Hurairah)

بِاسْمِكَ اللّّهُمَ أَحْيَا وَ أَمُوْتُ                                                                                                           

“ Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati”. (HR. Muslim dari Hudaifah)

Kemudian beliau meletakan tangan kanannya sejajar dengan pipinya dan berdoa:

اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَجْمَعُ أَوْ تَبْعَثُ عِبَادَكَ

“ Ya Allah jagalah aku dari siksamu di hari Engkau membangkitkan hamba-hambamu” sebanyak 3 kali. (HR. Abu Daud dari Hafsah)

Dan beliau membaca ayat kursi dan membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah (285 dan 286), “ Barang siapa yang membaca kedua ayat itu di malam hari cukuplah itu bagi-Nya”. Beliau mengucapkan: “Subhanallah” ( maha suci Allah) sebanyak 33 kali, “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah) sebanyak 33 kali dan “Allahu akbar” (Allah maha besar) sebanyak 34 kali. Dan setiap malam keadaan Rasullulah saw. apabila berbaring di tempat tidurnya, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupkan keduanya sambil membaca: “Qul hua Allahu ahad” (katakanlah dia Allah yang Esa), “Qul a’udzu bi rabbil falaq” ( katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh), dan “Qul a’udzu bi rabbin-nas” (katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia). Beliau memulainya ke atas kepalanya, wajahnya, dan bagian depan badannya dilakukannya sebanyak tiga kali.

Kemudian beliau berdoa:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا فَكَمْ مِمَّنْ لَا كَافِيَ لَهُ وَلَا مُؤْوِيَ

“ Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, mencukupkan kami, dan melindungi kami, maka berapa banyak orangkah yang tidak mempunyai kecukupan dan pelindungan”. (HR. Muslim dari Anas)

Dan doa yang terakhir Rasulullah saw. ucapkan:

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ                                                                                    

“ Ya Allah aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan jasadku kepada-Mu karena mengharap kebaikan dan rasa takut kepada-Mu. Tiada perlindungan dan tempat berlindung dari siksa-Mu melainkan dengan pertolongan-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan Nabi yang Engkau utus”. (HR. Bukhari Muslim dari Bara bin ‘Azib)

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ اقْضِ عَنِّي الدَّيْنَ وَأَغْنِنِي مِنْ الْفَقْرِ

“ Ya Allah Tuhan langit yang tujuh, dan Tuhan arasy yang agung, wahai Tuhanku dan Tuhan segala sesuatu, yang telah menurunkan taurat, injil dan al-furqan (al-Quran), yang telah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau mengambil dari ubun-ubunnya, Ya Allah Engkau yang pertama maka tidak ada sesuatu pun sebelum Engkau, dan Engkau yang terakhir maka tidak ada sesuatu sesudah Engkau, dan Engkau yang nampak maka tidak ada sesuatu diatasmu, dan Engkau yang tersembunnyi maka tidak ada sesuatu di bawahmu, penuhilah dari kami agama dan cukupkanlah dari kami kefakiran”. (HR. Muslim)
Title : Doa keseharian Nabi Muhammad Saw Lengkap 2
Link: Wawan Islam
Notes: If you want copy my article, please link to us and press Ctrl + D to bookmark

New Article :

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong beri komentar yang baik dan sopan